Ternyata air yang berada di bumi ini jumlahnya kurang lebih antara 1,3 - 1,4 milyar km3 dengan pembagiannya sebagai berikut:
a. Air Laut berjumlah 97,50%.
b. Salju dan Es berjumlah 1,75%.
c. Air di daratan berjumlah) 0,73% (air sungai, danau, dan air tanah).
Menurut Djauhari Noor dalam bukunya yang berjudul Geologi lingkungan menjelaskan tentang penyebaran air yang bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Penyebaran Air di Bumi
Sebaran air di bumi | Meter Kubik (m3) | Persentase (%) |
Air Permukaan: · Danau · Saline lakes dan inlandseas · Sungai | 48,300 x106 40,250 x106 0,483 x106 | 0.009 0.008 0.0001 |
Aiir Bawah Tanah: · Soil Moisture · Air Tanah Dangkal · Air Tanah Dalam | 25,76 x106 1.610 x106 1.610 x106 | 0.005 0.310 0.310 |
Kutub / Gunug Es | 11.270 x106 | 2.150 |
Atmosfer | 4,991 x106 | 0.001 |
Lautan | 510.370 x106 | 97.200 |
Pada tahun 1580, Bernard Palissy adalah manusia pertama yang menguraikan konsep ‘siklus air’. Ia menggambarkan air menguap dari samudra dan dingin kemudia membentuk awan. Awan kemudian bergerak ke bumi, mereka naik memadat dan jatuh sebagai hujan. Kemudian air ini berkumpul sebagai danau-danau dan sungai kecil dan mengalir kembali kesamudra menjadi siklus yang berkelanjutan.
Namun hal tersebut sudah tertulis dalam Al-Quran sebelum Bernard Palissy menguraikan penjelasannya. Sebagai mana dalam firman Allah dalam surat Ar Rad ayat 17 dan juga dalam surat Az Zumar 21 yang artinya sebagai berikut:
Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (QS. Ar Rad: 17)
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS. Az Zumar: 21)
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS. Az Zumar: 21)
Dengan kata lain, siklus Hidrologi adalah sirkulasi atau perputaran air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir lagi melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah adanya pemanasan dari sinar matahari terhadap air yang ada di permukaan bumi. Setelah terkena pemanasan dari sinar matahari tersebut, maka akan terjadi evaporasi, kemudian jatuhlah air ke bumi sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es, dan hujan gerimis atau kabut.
Hal tersebut sudah di jelaskan dalam ayat Al-Quran artinya sebagai berikut:
Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al Mu’minun: 18)
Perlu di tegaskan lagi bahwa siklus hidrologi terjadi karena pengaruh sinar matahari. Matahari memancarkan seluruh energi panas ke permukaan bumi, kemudian terjadilah penguapan air yang terdapat di permukaan bumi yang kemudian disebut sebagai evaporasi. Sedangkan penguapan yang terjadi dari tumbuhan disebut transporasi. Dari uap air tersebut kemudian mengalami kondensasi dan membentuk awan, dari awan tersebutlah kemudian turun hujan dengan melalui proses tentunya. Kemudian air hujan yang jatuh ke daratan sebagian akan tertahan di vegetasi (tumbuhan) dan sebagian lagi akan mencapai ke permukaan tanah. Air yang mencapai kepermukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir di permukaan tanah menuju sungai dan berujung ke laut, sedangkan air yang meresap kedalam tanah akan mengisi air tanah, sebagian akan keluar menjadi sumber mata air yang mengalir di permukaan tanah (sungai) dan sebagian lagi menetap menjadi air tanah namun juga mengalir menuju laut.
Macam-Macam Siklus Hidrologia
a. Siklus hidrologi pendek
Proses terjadinya yaitu pertama air laut menguap menjadi uap gas karena panas dari matahari, kemudian mengalami kondensasi yang selanjutnya membentukan awan dan dari awan itulah kemudian turun hujan di permukaan laut.
b. Siklus hidrologi sedang
Proses terjadinya yaitu pertama air laut menguap menjadi uap gas karena panas dari matahari, kemudian terjadilah kondensasi, uap air pun kemudian bergerak oleh tiupan angin ke daratan, lalu membentukan awan di daratan, setelah itu turunlah hujan di permukaan daratan, kemudia air dari hujan tersebut mengalir di sungai-sungai menuju laut kembali.
c. Siklus hidrologi panjang
Proses terjadinya yaitu pertama air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari kemudian uap air mengalami sublimasi (berubah menjadi gas), lalu awan yang mengandung kristal es terbentuk, awan tersebut kemudian bergerak oleh tiupan angin menuju ke darat lalu turunlah salju didaratan yang kemudian membentukan gletser, gletser tersebut pun mencair menuju aliran sungai dan kemudian berakhir di laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar